Telur ialah makan sehari-hari yang sering dikonsumsi,
Kecuali protein yang sangat baik terhadap tubuh. Konsumsi
dua butir telur sehari dapat bermanfaat dalam memenuhi
nutri didalam tubuh.
Akan tetapi perlu diperhatikan, apabila kadar kolestrol
jahat anda lebih dari 100 mg ataupun didiagnosis penyakit
jantung, baiknya hanya mengonsumsi 200 mg kolestrol setiap
harinya.
Adapun beberapa manfaat mengonsumsi dua butir terlur
setiap harinya, seperti
1. Membantu Penglihatan Agar Tetap Baik
Telur ayam yang tinggi lutein beserta zat yang bertanggung
jawab akan penglihatan yang jelas serta tajam. Lutein
merupakan vitamin yang dapat membantu mencegah munculnya
penyakit pada mata dimana termasuk juga katarak dengan
degenerasi makula terkait usianya.
Salah satu penyebab kerusakan terhadap jaringan mata serta
memburuknya penglihatan secara permanen yaitu kurangnya ”
Lutein “.
2. Penurunan Terhadap Risiko Kanker
Mengonsumsi dua butir telur sehari juga dapat mengurangi
risiko kanker. Sebuah penelitian baru saja dilakukan
terhadap seorang wanita dimana dengan memasukkan telur
kedalam menu diet hariannya bakal menghadapi penurunan
terkena risiko kanker payudara bahkan bisa mencapai
delapan belas persen.
Nutrisi kolin yang terdapat didalam telur memiliki
hubungan terhadap turunnya risiko kanker payudara hingga
mencapai 24 persen.
3. Vitamin D membantu Dalam Penyerapan Kalsium
Kandungan Vitamin D pada telur cukuplah tinggi dimana
vitamin tersebut dapat membantu dalam pemasukan kalsium
serta memperkuat tulang juga gigi. Cara vitamin D dalam
membantu penyerapan kalsium yaitu dengan memfasilitaskan
penyerapan kalsium pada usus dengan mendatangkan
penyerapan terhadap magnesium juga ion fosfat.
4. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Kolestrol yang terdapat dalam telur sebanding dengan
fosfatida, dimana hal tersebut tidaklah berbahaya terhadap
kesehatan tubuh. Hal tersebut juga bisa menghentikan
produksi kolestrol dalam tubuh. Kandungan Asam lemak serta
omega 3 didalam sel telur dapat membantu menurunkan kadar
trigliserida , yang bisa menurunkan risiko terhadap
penyakit kardiovaskular.